Sejak wabah Virus Corona atau Covid-19 banyak hal-hal yang harus
dilakukan untuk mencegah penyebaran virus tersebut. Menjaga kebersihan dengan
mencuci tangan menggunakan sabun, menggunakan hand sanitizer, dan menyemprotkan cairan disinfektan pada benda
mati.
Selain itu juga, penggunaan masker juga menjadi sangat penting
jika memang ada keperluan yang mendesak atau sangat penting. Karena itu juga
sabun, hand sanitizer, cairan disinfektan dan masker diburu oleh seluruh masyarakat
Indonesia bahkan dunia. Oleh sebab itu juga barang-mbarang tersebut mengalami
kelangkaan.
Ada banyak macam jenis masker yang digunakan sejak pandemic virus
corona ini. Mulai dari masker medis dan juga masker homemade yang dibuat oleh
banyak kalangan masyarakat. Kalau sudah banyak jenis masker yang digunakan, seefektif
apa sih masker tersebut
Dilihat dari fungsi dari penggunaan masker tersebut sangat berbeda sekali antara masker N95, masker medis sampai sampai masker fashion. Nah di sini, saya akan menjelaskan masing-masing jenis masker tersebut yang saya dapatkan dari berbagai sumber
Masker N95 (Stongest protection)
Masker N95 adalah masker yang juga sering ditemukan ketika pandemi virus Corona atau COVID-19. Masker ini sangat dianjurkan untuk digunakan sebagai pencegahan penyebaran virus Corona. Masker N95 memiliki harga yang cukup mahal dibandingkan dengan masker bedah. Masker N95 didesain secara pas menutup hidung dan mulut orang dewasa.
Penggunaan masker ini tidak disarankan untuk anak-anak karena memliki ukuran yang tidak pas dan tidak dapat memberikan perlindungan yang cukup. Masker N95 tidak dianjurkan untuk digunakan sehar-hari karena akan kesulitan bernapas, gerah, dan tidak nyaman dalam jangka waktu lama.
Masker
Bedah (Surgical mask)
Masker bedah adalah masker familiar yang mudah kita temui, sebelum
pandemic virus corona ini, saya biasa membelinya dengan harga satuan 2000
rupiah saja. Dan banyak sekali dijual di toko maupun warung kecil. Masker bedah memiliki 3 lapisan, yaitu dua lapisan
luar dan satu lapisan tengah yang berfungsi sebagai filter.
Masker bedah memiliki penyaringan sekitar 80 persen yang mampu mencegah penyebaran virus Corona. Karena masker ini sudah langka di pasaran, kita yang masih sehat dianjurkan untuk memakai masker kain, masker bedah dipakai oleh garda terdepan. Semoga mereka selalu sehat. Aamiin
Oh iya, masker bedah ini hanya sekali pakai yaa..
Masker FFP1
Masker respirator kelas perlindungan FFP1 dibuat untuk lingkungan kerja yang diperkirakan tidak ada jenis debu dan aerosol beracun atau fibrogenik. Masker ini menyaring minimum 80% partikel dengan ukuran hingga 0,6 μm dan dapat dikenakan selama ukuran pelampauan konsentrasi di tempat kerja maksimum tidak lebih dari empat kali lipat nilainya. Industri bangunan atau makanan menggunakan masker respirator FFP1 dalam banyak kasus. baca juga di sini
Activated Carbon Mask (Stop Odor)
Hal ini mendasari 3M untuk berinovasi menciptakan masker yang memiliki berbagai spesifikasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Seperti masker motor, yang didesain khusus bagi pengendara kendaraan bermotor. Termasuk dalam kategori masker extra filtration, masker berwarna hitam ini memiliki lapisan filter mengandung karbon aktif yang dapat melindungi pengendara motor dari partikel besar, debu, dan bau asap. Nexcare juga memproduksi masker karbon ini.
Keistimewaannya, karbon aktif dalam masker motor ini bisa efektif hingga tiga bulan, dan dapat dicuci dan digunakan kembali hingga tiga kali, tanpa mengurangi efektivitas filter. baca juga di sini
Masker
Kain (Cloth Mask)
Nah… masker kain ini adalah masker yang dibuat oleh masyarakat,
mulai dari jumlah yang kecil hingga jumlah banyak yang dijadikan bisnis disaat
pandemic virus corona dan juga dibuat secara sukarela untuk menolong sesama. Masker
kain ini sangat banyak jenisnya pula, mulai dari kain yang dipakai dan juga
acara menjahitnya.
Menurut DR.Dr. Budi Laksono, MHSc (Dosen Undip, peneliti, relawan kemanusiaan) menjelaskan masker BC19 yang terbuat dari kain tetapi sekualitas dengan masker SNI sebagai solusi kebutuhan masker rakyat. Berikut Penjelasannya.
MASKER BC19 yaitu masker :
- Mudah. Karena setiap orang dapat membuatnya sendiri
- Murah. Karena harganya murah dan bisa dipakai ulang sehingga sangat murah. Biaya pembuatan tidak lebih 2.500 rupiah saja
- LIFE TIME. Lama pakai. Karena masker ini bisa dipakai ulang.
- RAMAH LINGKUNGAN. Karena limbah minim dan tidak mengotori lingkungan.
Masker BC19 adalah masker yang dibuat dari kain 2 lapis dan di dalamnya
bisa disisipkan kertas tisu. Kertas tisu adalah HARUS dilapisikan di tengahnya.
Menutup baik hidung dan mulut. Ukuran besar 20 cm x 10 cm. Jika membuat untuk
anak-anak tinggal disesuaikan saja ukurannya.
Bila selesai dipakai atau basah, tisu dilepas ganti baru. Dan bila
sudah dipakai, rendam kemudian cuci menggunakan sabun.
*Metode ini telah diuji dengan uji spray (simulasi batuk) dan uji
tiup membuktikan sekualitas dengan masker SNI.
BACA di sini yaa MASKER KAIN HANDMADE TANPA MESIN JAHIT masker yang saya buat dan bisa diselipkan
tisunya.
Sponge mask
(Fashion)
Maraknya penjualan masker yang diborong oleh banyak orang membuat
siapa saja tidak perduli dengan harga jual masker di pasaran. Sejak virus
corona melanda dunia, harga masker yang seharusnya murah pun naik hingga
berkali lipat. Dikutip dari popbela.com, masker fashion ini Walau nggak murah, masker fashion yang tetap
fungsional ini punya kelebihan yaitu juga bisa menyelamatkan penampilan kamu
sehari-hari (sekali lagi, itupun kalau kamu niat). Beberapa brand lokal pun merilis
koleksi masker yang keren-keren - dari gaya tradisional hingga motif
playful yang unik. Yahh.. masker sudah menjadi trend saat ini.